Jakarta Tekanan hidup
yang demikian berat bisa membuat seseorang nekat. Seperti yang dilakukan
Markiyah (30), dia nekat bunuh diri bersama anak balita dalam gendongannya.
Nyawa keduanya melayang ditelan arus deras Sungai Cisadane, Bogor Tengah, Jawa
Barat.
“Si ibu ini,
Markiyah, menggendong anak yang umurnya sekitar 2 tahun tadi pukul 05.00 WIB
subuh menghampiri jembatan Sungai Cisadane, Kampung Puloempang, Kelurahan
Saledang. Dia lalu menceburkan diri,” ujar Kapolsek Bogor Tengah, AKP Victor,
saat dihubungi detikcom, Rabu (4/7/2012).
________________________________________
Ketika
ketakwaan individu minim, masyarakat yang peduli sedikit, bahkan tidak ada.
Serta negara yang tidak peduli dengan kondisi masyarakatnya. Maka, wajar banyak ibu bahkan anak-anak yang berlomba-lomba mengakhiri hidupnya dengan
bunuh diri. Semuanya berakar pada bagaimana pengurusan negara terhadap masyarakatnya. Supaya bapak tak lagi pergi terlalu jauh tuk
mencari nafkah yang hanya untuk transport kembali pulang kerumahnya saja tidak
cukup. Supaya tidak ada lagi para wanita tanpa muhrim yang meninggalkan anak
dan keluarganya hanya untuk menjadi TKW. Supaya tidak ada lagi anak yang harus
menaggung malu bahkan bunuh diri hanya gara-gara tidak membayar uang sekolah. Wahai
pemerintahku, mana emas, nikel, baja, perak, semua bahan tambang, hutan,
kekayaan laut, dan seluruh kekayaan Indonesia yang kami titipkan padamu ini ?
kapankah waktunya untuk kesejahteraan kami ?
0 komentar:
Posting Komentar