Rabu, 04 Juli 2012

Ibu Menceburkan Diri ke Sungai Cisadane, salah siapa?


Jakarta Tekanan hidup yang demikian berat bisa membuat seseorang nekat. Seperti yang dilakukan Markiyah (30), dia nekat bunuh diri bersama anak balita dalam gendongannya. Nyawa keduanya melayang ditelan arus deras Sungai Cisadane, Bogor Tengah, Jawa Barat.
“Si ibu ini, Markiyah, menggendong anak yang umurnya sekitar 2 tahun tadi pukul 05.00 WIB subuh menghampiri jembatan Sungai Cisadane, Kampung Puloempang, Kelurahan Saledang. Dia lalu menceburkan diri,” ujar Kapolsek Bogor Tengah, AKP Victor, saat dihubungi detikcom, Rabu (4/7/2012).
________________________________________
Ketika ketakwaan individu minim, masyarakat yang peduli sedikit, bahkan tidak ada. Serta negara yang tidak peduli dengan kondisi masyarakatnya. Maka, wajar  banyak ibu bahkan anak-anak  yang berlomba-lomba mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Semuanya berakar pada bagaimana pengurusan negara terhadap masyarakatnya.  Supaya bapak tak lagi pergi terlalu jauh tuk mencari nafkah yang hanya untuk transport kembali pulang kerumahnya saja tidak cukup. Supaya tidak ada lagi para wanita tanpa muhrim yang meninggalkan anak dan keluarganya hanya untuk menjadi TKW. Supaya tidak ada lagi anak yang harus menaggung malu bahkan bunuh diri hanya gara-gara tidak membayar uang sekolah. Wahai pemerintahku, mana emas, nikel, baja, perak, semua bahan tambang, hutan, kekayaan laut, dan seluruh kekayaan Indonesia yang kami titipkan padamu ini ? kapankah waktunya untuk kesejahteraan kami ?

0 komentar:

Posting Komentar

 
;